ULAH ANAK PEJABAT

Amir adalah anak seorang pejabat negara
yang bertugas dalam bidang keuangan.
Kebetulan, Amir pun merupakan bendahara di
sekolahnya.
Suatu hari, ia ketahuan menggunakan uang
kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah
ia ke ruang guru.
Guru: “Mengapa kau gunakan uang itu untuk
kepentinganmu sendiri? Padahal itu kan uang
milik temanmu! Apakah kau sedang terdesak?”
Amir: “Tidak, Bu…”
Guru: “Lalu mengapa? (Amir hanya terdiam.)
Cepat katakan! Jika tidak, akan saya laporkan
kepada ayahmu!!”
Amir: “Laporin aja, Bu …, toh ayah saya yang
mengajarkan saya.”

SBY “BERBUDI”

Tim sukses SBY sedang pusing melakukan
pembenahan di Palembang, alasannya : Ketika
mereka memunculkan jargon “SBY berbudi”,
mereka tidak memikirkan kalau di palembang
arti kata Budi = Menipu/berbohong.
Jadi artinya SBY berbudi = SBY berbohong,
sehingga slogan-slogan di Palembang yang
naik cetak harus dibatalkan semua.
Oleh karena itulah orang Palembang lebih suka
SBY berpasangan dengan Hatta Rajasa agar
jargonnya jadi “SBY berjasa”
Tetapi masih untung SBY tidak berpasangan
dengan Salahudin karena jargonnya jadi “SBY
bersalah”
Dan juga PAN tidak jadi mengajukan ketumnya
Sutrisno Bachir karena jadi “SBY berachir”
Namun siapapun “ber sama nya, tetap SBY
depannya”….termasuk Rani kalo jadi cawapres
menjadi “SBY berani”.

KETIKA PESAWAT TERBANG OVER LOAD

Di suatu pesawat terdapat tiga orang. Masing-
masing orang tersebut berasal dari Arab,
Australia, dan Indonesia. Ternyata Pesawat itu
Overload, maka pilot pun berbicara
Pilot: “Kepada seluruh penumpang diharapkan
membuang sebagian barang bawaan anda!”
Maka orang arab pun membuang 80.000 liter
minyak bumi
Orang australia dan indonesia berkata : “Itu
Tidak apa-apa dibuang?”
Orang Arab pun menjawab: “Ah! Tidak apa-
apa kok! di negara saya mah, masih banyak!”
Dan Orang Australia pun membuang 50.000
Kg Intan
Orang Indonesia bertanya : “Itu Tidak apa-apa
dibuang?”
Orang australia menjawab : “Ah! Tidak apa-
apa. Negara saya masih banyak”
Orang Indonesia membuang 100 orang
Indonesia
Orang Arab dan Australia Cemas : “Itu Tidak
apa-apa? Tragis amat!”
“Ah! Tidak apa-apa. Negara saya masih
banyak Koruptor” Jawab orang Indonesia
Orang Arab Dan Australia : ?????

PM JEPANG DAN CLINTON

“Jadi ceritanya Mori,
perdana menteri jepang,
mau mengadakan lawatan
ke washington untuk
ketemu Bill Clinton,
presiden amerika kala itu.
Nah,si Perdana Menteri
Mori ini ga lancar bahasa
inggris gan, jadi
sebelumnya dia belajar
basic english conversation
dulu dikit2. Instruktornya
ngomong ke Perdana
Menteri Mori, “Kalau
berjabat tangan,
ucapkanlah ‘how are
you?’, maka lawan bicara
akan menjawab ‘I am fine,
and you?’, lalu dapat
dijawab lagi dengan ‘me
too’.
Hari lawatan pun datang.
Mereka berjabat tangan,
tetapi PM Mori salah
berkata ‘who are
you?’ (harusnya kan
ngomong ‘how are you?’,
how sama who bunyinya
mirip)
Bill Clinton terkejut dengan
ucapan PM Mori. Karena
dikira bercanda, Bill
menjawab “Well, I’m
Hillary’s husband ha-ha”
Lalu PM Mori menjawab
“me too ha-ha”
Dan suasana jadi hening
untuk beberapa saat…”

INGIN SEPERTI PENDEKAR

Menghadapi putranya yang selalu malas
belajar dan sekolah, seorang ibu lalu
mengajaknya menonton sebuah film silat yang
memperlihatkan usaha perjuangan tokohnya
agar dapat dijadikan contoh dan teladan bagi
putranya tersebut. Film itu mengisahkan
seorang pendekar yang pada akhir cerita
menjadi sakti dan terkenal karena giat berlatih,
penuh semangat, dan tidak kenal lelah sedikit
pun.
“Begitulah jadi manusia,” kata sang ibu.
“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke
tepian. Rajin pangkal pandai!”
“Tapi,” kata putranya, “Pendekar itu tidak
pernah mendapat pekerjaan rumah, belajar
matematika, sejarah, dan geografi kan, Bu?”

PEMBALUT UNTUK ADIK

Dua orang anak laki-laki pergi ke swalayan.
Seorang berumur 9 tahun, seorang lagi
berumur 4 tahun. Anak yang berumur 9 tahun
mengambil satu pak pembalut wanita dari rak
dan membawanya ke kasir untuk membayar.
Kasir bertanya, “Ini untuk ibu kamu ya?”
Anak yang berumur 9 tahun menjawab,
“Bukan, bukan untuk ibu saya.”
Tanpa berpikir, kasir tersebut merespon,
“Hmm, berarti untuk kakak perempuan kamu?”
“Bukan untuk kakak perempuan saya.”
Kasir akhirnya menjadi penasaran, “Wah, kalau
bukan untuk ibu atau kakak perempuan kamu,
lalu pembalut ini untuk siapa?”
Anak tadi menjawab, “Ini untuk adik saya ini
yang berumur 4 tahun.”
Kasir terkejut, “Adikmu yang berumur 4
tahun??!!”
Anak tadi menjelaskan, “Itu lho, di TV kan
mengatakan bahwa jika kita memakai ini kita
bisa berenang dan bersepeda, Adikku belum
bisa berenang dan bersepeda.”

CARI TEMPAT BERTEDUH

Seorang ibu gendut sedang berjalan tapi ia
merasa ada anak kecil yang mengikutinya di
belakang.
Kemudian ia berhenti dan bertanya ke anak
kecil tersebut: “Hey, nak. Kamu dari tadi
mengikuti aku terus adakah yang kamu
inginkan dari saya?”
Anak Kecil : “Oh tidak Bu.”
Ibu Gendut : “Lalu apa yang kamu mau?”
Anak Kecil : “Saya hanya merasa teduh
berjalan di belakang Ibu.”