Kondisi terbaru merapi: DIPERKIRAKAN 54 KORBAN TEWAS AKIBAT LETUSAN MALAM TADI (5/11/2010)

REPUBLIKA.CO.ID,
YOGYAkARTA–Akibat erupsi
Gunung Merapi hingga pagi
sekitar pukul 07.20, sudah
sebanyak 15 orang korban tewas yang dikirim
ke RSUP Dr Sardjito sedangkan yang
meninggal sudah sekitar 54 orang.
Para korban meninggal masih dirawat di RSUP
Dr Sardjito dan seluruh korban luka terbakar,
kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Trisno
Heru Nugroho. Sebagian besar pasien tewas
warga Argomulyo Cangkringan sekitar 15
kilometer dari Puncak Gunung Merapi. Korban
meninggal dua balita, satu bayi, dan lainnya
dewasa. Namun identitasnya belum berhasil
diketahui.
Di samping itu korban yang dirawat di RSUP Dr
Sardjito sebanyak 54 orang dan sebagian besar
luka bakar.
Saat berita ini ditulis, Sebanyak 12 warga Desa
Argomulyo, Kecamatan Cangkringan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, ditemukan tewas akibat awan
panas Merapi, Jumat. Seluruh jenazah saat ini
sedang dievakuasi tim SAR dan Kopassus
untuk dibawa ke Rumah Sakit Dr Sardjito
Yogyakarta untuk diautopsi, demikian
keterangan dari Tim SAR Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Puluhan warga yang menjadi korban letusan
Merapi mayoritas merupakan warga pinggiran
Kali Gendol. Korban terkena luka bakar akibat
lava yang mengalir di pinggiran kali. “Lava itu
menghasilkan awan panas yang kemudian
melukai warga sekitar,” kata Wowo, warga
sekitar Kali Gendol, Jumat pagi (5/11).
Wowo sendiri datang ke rumah sakit bersama
salah satu korban, Rasminah. Dijelaskannya
aliran lava yang mendera tidak diprediksi
warga. Masyarakat umumnya tetap bertahan di
rumahnya karena merasa di zona aman. “Jarak
desa dengan lereng sekitar 15 km,” katanya.
Masih menurut Wowo, masih banyak korban
yang kini belum terevakuasi. Hal ini disebabkan
masih mengalirnya lava yang memancarkan uap
yang panas. “Banyak Mas korbannya. Masih
banyak yang belum dievakusi mengingat
kondisi,” tambahnya.

Tinggalkan komentar